Propolis adalah zat yang di ekstrak
dari resin yang dikumpulkan oleh lebah pekerja khusus yang tugasnya
mencari resin dari daun yang baru tumbuh dan bagian kulit batang pohon
tertentu. Oleh lebah pekerja di sarang resin tersebut dicampur sedikit
dengan lilin lebah, Madu dan enzym sebelum akhirnya menjadi Propolis.
Propolis gunanya untuk menambal sarang lebah yang bocor dan memperkuat
sarang. Selain dari pada itu fungsi Propolis yang tidak kalah pentingnya
bagi lebah adalah untuk membungkus (memumikkan) bangkai binatang yang
masuk kesarang lebah agar tidak
menyebarkan
penyakit. Jadi Propolis dipakai oleh lebah untuk menseterilkan sarang,
menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, virus dan jamur.
Belajar dari efektifitas Propolis bagi lebah inilah manusia modern
kemudian ikut menggunakan Propolis dalam pengobatan khususnya untuk
menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, virus dan jamur.
Propolis mengandung ratusan bahan kimia dan para ilmuwan baru berhasil
mengidentifikasi dan memberi nama sekitar 30-an dari bahan-bahan
tersebut. Komposisi Propolis yang baru dipanen dari sarang lebah umumnya
terdiri dari kurang lebih 50% resin, 30 % lilin lebah, 10 % essential
oils, 5 % Pollen dan 5 % sisa-sisa tanaman. Karena komposisinya yang
demikian tidak seluruh bagian Propolis bisa dimakan sebagai obat atau
makanan suplemen.
Setelah dipanen dari sarangnya Propolis harus di ekstraksi dengan air
atau minyak makan untuk mengambil bahan-bahan yang bisa dimakan
tersebut. Di negeri barat ekstraksi juga dilakukan menggunakan ethanol
atau alkohol, namun hal ini tidak halal untuk konsumsi kaum muslimin
jadi ekstraksi menggunakan alkohol tidak boleh dilakukan. Karena lebah
pekerja mengambil resin dari tanaman-tanaman sekitar tempat sarangnya,
maka komposisi Propolis sangat bervariasi tergantung daerahnya, namun
subhanallah seluruh Propolis memiliki khasiat pengobatan yang sangat
mirip satu sama lain. Khasiat tersebut adalah Propolis bersifat
antiseptic, antibiotic, antifungal, anti-inflamatory, dan kemampuan
detoksifikasi. Sunggauh Allah swt. Telah memberi kemampuan lebah-lebah
tersebut dimanapun mereka berada untuk mampu mengumpulkan bahan-bahan
kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sarang lebah dan
lebah-lebah yang tinggal di dalamnya.
Propolis sangat efektif
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri yang resistant
terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes ilmiah dengan
cell-culture test terbukti Propolis paling efektif melawan bakteri
patogen jenis gram poistif seperti Staphylococcus sp. (antara lain
penyebab infeksi saluran kencing) , Clostridium sp.
(antara lain
penyebab gangguan perut/gastrointestinal), Corynebacterium diphtheriae
(penyebab diphtheriae) dan jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain
penyebab infeksi tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever). Bakteri
gram negatif yang juga efektif
dilawan dengan
Propolis antara lain Klebsiella pneumonia (penyebab pneumonia dan
bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain penyebab infeksi pada
luka).
Bukti ilmiah lain adalah seperti yang dipublikasikan di Archives of
Pediatric and Adolescent Medicine dimana 430 anak secara random diterapi
dengan Propolis selama musim dingin dan dibandingkan dengan anak lain
yang diberi obat buatan pabrik. Musim dingin dipilih karena pada musim
ini pada umumnya anak-anak mudah terkena infeksi saluran pernafasan.
Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi Propolis
terkena infeksi saluran pernafasan 55 % lebih rendah dibandingkan dengan
anak-anak lain yang mendapatkan obat dari pabrik .
Penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Belanda, Rumania dan
Polandia menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian tersebut
diatas. Penggunaan Propolis untuk pencuci mulut (mouth rinses) ternyata
juga sangat efektif untuk menghentikan pertumbuhan bakteri-bakteri yang
secara umum berada di mulut. Bakteri-bakteri ini pada umumnya
menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, cavities dan plaque pada
gigi. Penelitian ilmiah yang menunjang hal ini telah dilakukan antara
lain di Brasil dan di Jepang.
Penelitian yang di Jepang bahkan menunjukkan bukti lain bahwa pasien
bedah mulut yang kemudian menggunakan Propolis sebagai pencuci mulut
mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat, lebih bersih dan rasa
sakit/inflamasi yang sangat berkurang dibandingkan pasien lain yang
menggunakan pencuci mulut buatan pabrik. Propolis yang dicampur dengan
Madu terbukti menyembuhkan luka lebih cepat dari Silver Sulfadiazine
(SS) . Di Brasil bahkan Propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS
karena terbukti menghambat replikasi virus HIV . Penelitian di State
Medical University of Ukraina juga membuktikan seluruh pasien yang
terkena Herpes Simplex Infection berhasil disembuhkan dengan Propolis .
Penelitian-penelitian lain di berbagai negara tidak henti-hentinya
menemukan bukti baru atas efektifitas Propolis sebagai obat untuk
berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
masuknya bahan kimia berbahaya kedalam tubuh (keracunan). Ada lima
alasan mengapa Propolis dapat menjadi obat :
• Lebih dari 180 phytochemicals ada di dalam Propolis
antara lain flavonids, berbagai turunan asam orbanic, phytosterols,
terpenoids dlsb. Zat-zat ini terbukti memiliki berbagai sifat
anti-inflamatory, antimicrobial, antihistimanine, antimutagenic dan anti
allergenic.
• Flavonids yang ada dalam Propolis selain bersifat antioxidant
yang mencegah infeksi, juga menumbuhkan jaringan. Kandungan pimia
Propolis yang meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara lain
adalah sebagai akibat dari sifat tissue strengthening dan regenerative
effect dari quercetin, kaemferol, epigenin dan luteolin.
• Aktifitas antibiotic dari phytochemicals yang ada di
dalam Propolis antara lain disebabkan oleh berbagai turunan asam organic
seperti cinnamic, ferrulic, benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan
turunan-tuirunn berikutnya seperti limonene, p-cymene, eugenol, galangin
dan quercetin.
• Sifat antifungal yang ada di Propolis yang dihasilkan oleh phytochemicals seperti flavonoids pinocembrin, quercetin, sakauranetin dlsb.
• Sifat antivius Propolis yang berasal dari turunan-turunan asam organik seperti Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).
Di Al Qur'an Madu
disebut ”....sebagai obat bagi manusia” (QS An Nahl 69) , tanpa menyebut
sebagai obat untuk penyakit tertentu. Dengan demikian berarti Madu bisa
jadi cocok untuk segala macam penyakit – termasuk penyakit-penyakit
yang sekarang belum ketemu pengobatannya.
Kita bisa yakin mengenai keandalan Madu sebagai
obat ini karena ada ayatnya di Alqur'an dan dikuatkan oleh berbagai
hadits Nabi, lebih jauh lagi dengan banyaknya zat yang ada di dalam Madu
yang belum sepenuhnya bisa didefinisikan oleh manusia modern sekarang –
memberikan harapan bagi kita bahwa Madulah jawaban atas problem
kesehatan kita sekarang dan dimasa datang (karena apa yang ada di Al
Qur'an dijamin kebenarannya sampai akhir Zaman).
Diantara yang ada rujukannya atau sudah ada hasil research-nya antara
lain adalah penggunaan Madu untuk p engobatan sakit perut, untuk
pengobatan pancreatitis akut, pengobatan cancer, pengobatan tumor,
pengobatan luka pada penderita diabetis, dan sebagai antibiotic untuk
segala macam penyakit .
Selain cocok untuk penyakit serius seperti cancer dan tumor (yang dibuktikan dalam riset Dr. Nada Orsolic dari
University of Zagreb –
Kroasia), Madu juga cocok untuk pengobatan 'penyakit' sederhana seperti
bisul, jerawat dan sejenisnya melaui proses osmosis yaitu Madu menyerap
nanah/cairan yang terdapat dalam bisul dan sejenisnya.
Di mesir kuno lebih dari separuh resep pengobatan menggunakan Madu
sebagai bahan utamanya, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penyakit
dapat disembuhkan dengan Madu ini. Perlu diingat meskipun dengan
berbagai kasiat pengobatan yang terkandung dalam Madu, apabila
dimungkinkan (ada biaya dlsb.) tetap kami anjurkan untuk
penyakit-penyakit serius pasien juga berobat/berkonsultasi dengan
dokter, rumah sakit dlsb. Madu aman dikonsumsi bersama dengan
obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Apa itu Propolis?
Propolis adalah produk lebah yang kaya akan zat-zat esensial yang
sangat berguna bagi manusia. Propolis diproduksi oleh lebah dari getah
yang diambil dari bagian tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan getah-
terutama tunas tumbuhan- Getah inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk
Propolis. Getah ini dibawa ke dalam sarang lebah oleh para lebah
pekerja dan dicampur dengan wax (sejenis lilin) dan serbuk sari bunga.
Dengan bantuan air liur lebah, campuran ini dibuat menjadi lentur, dan
inilah Propolis. Propolis memiliki variasi warna antara coklat kehijauan
dan coklat tua . Bagi para lebah, Propolis merupakan zat penting yang
sangat fundamental yang mereka perlukan untuk sterilisasi sarang lebah
dari serangan bakteri, jamur dan penyakit. Telah diperkirakan bahwa
200.000 lebah madu menghasilkan 20 gram kandungan Propolis setiap
tahunnya.
Propolis yang telah siap ini mengandung 50-55% Getah, 5-10% serbuk sari bunga, 30% wax dan 10% Etheric Oil.
Kandungan Propolis
Sampai saat ini penelitian ilmiah tentang kandungan dari Propolis
belumlah tuntas. Propolis pada saat ini diketahui kaya akan Vitamin,
Terutama vitamin B-Komplex. Juga mengandung vitamin C, E dan H (Biotin)
Mineral/UnsurKalsium, Zat Besi, Zink, Copper, Chrome Silizium, Vanadium
dan Mangan. Asam amino essensial dan enzim Bioflavonoid atau biasa
disebut vitamin P, Bioflavonoid merupakan zat yang paling penting dari
Propolis baik bagi lebah maupun bagi manusia. Bioflavonoid terdapat
dalam jumlah yang banyak dalam Propolis, bahkan paling banyak
dibandingkan dengan produk-produk lebah lainnya seperti madu, royal
jelly dll. Zat inilah yang memberikan efek antibiotik natural yang
terkuat dan berfungsi menyembuhkan atau sedikitnya mengurangi rasa
sakit, meredakan radang, mengikat zat racun yang masuk ke dalam tubuh
dan memperkuat sistim imunitas tubuh.
Manfaat Propolis
Penggunaan Propolis sebagai bahan alami untuk kesehatan manusia masih
terus dipakai hingga saat ini dan menunjukan peningkatan yang luar biasa
sejalan dengan Ilmu Pengetahuan hasil riset para ilmuwan tentang
kegunaan Propolis sebagai bahan campuran obat di dunia kedokteran.
Sama seperti bagi para lebah, Propolis digunakan pula oleh manusia
dalam melindungi tubuh manusia dari serangan bakteri, virus dan jamur.
Kecepatan kerja dan keaktifan dari Propolis dalam bereaksi menahan
serangan kuman merupakan keunggulan dari Propolis dibandingkan dengan
bahan alami serupa lainnya. Efek perlindungan akan segera terasa sesaat
setelah mengkonsum Propolis.
Kegunaan Propolis yang telah diketahui dari penelitian para ilmuwan biologi a.l:
1. Anti virus dan anti bakteri
2. Anti parasit- aktif dalam melawan Giardia sp. Dan Trichomonas sp.
3. Anti peradangan-menyembuhkan dan regenerasi
4. Anti oksidant- aktif mencegah penuaan dini
5. Anti tumor dan perlindungan terhadap radiasi
6. Meningkatkan imunitas tubuh- menstimulir produksi anti bodi
Studi ilmiah menyimpulkan bahwa Propolis memerangi parasit Giardia sp
yang menjadi penyebab gangguan dalam pencernaan pada anak2 dan gangguan
di usus 12 jari pada orang dewasa. Propolis juga memerangi Trichomonas
sp. Yang menjadi penyebab peradangan vaginal dan saluran kemih pada
wanita.
Fungsi penting dari Propolis adalah menstimulir sistim imunitas tubuh
dalam melawan penyakit. Hal ini sangat penting terutama bagi orang yang
memiliki daya imunitas rendah atau mengalami penurunan jumlah lekosit
dalam tubuh.
Anak anak dengan daya tahan tubuh rendah ditandai dengan mudah
terserang penyakit pernafasan. Setelah menggunakan Propolis daya tahan
tubuh mereka akan meningkat dan menjadi solusi bagi masalah gangguan
saluran pernafasan yang terus berulang. Propolis sangat efektif dalam
penyembuhan radang amandel, sunisitis dan influenza.
Secara umum manusia mendapatkan manfaat yang sangat besar dengan
adanya Propolis. Sangat sedikit orang yang memiliki alergi terhadap
keajaiban alam ini.
Sejarah Propolis
Sejak puluhan abad yang lalu pada masa peradaban Yunani, Romawi dan
Mesir kuno, Propolis telah digunakan sebagai bahan alami unggul yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Para Pendeta di zaman Mesir kuno
telah menggunakan Propolis dalam ramuan obat-oabat mereka. Di Amerika,
bangsa Indian dari suku Inca juga telah menggunakan Propolis sejak zaman
dahulu kala.
Kata Propolis telah dikenal sejak zaman Yunani kuno, Dalam bahasa
Yunani asli, kata Propolis merupakan kombinasi 2 kata yaitu pro dan
polis. Pro memiliki arti pertahanan, dan polis memiliki aarti kota.
Secara umum arti kata Propolis adalah pertahanan kota. Kota yang
dimaksud dalam hal ini adalah sarang lebah, tempat dimana lebah bekerja
dan hidup. Serangan dan gangguan yang mengancam kehidupan lebah dan
tempat tinggal mereka bisa berupa bakteri yang menimbulkan penyakit,
bisa pula berupa binatang-binatang kecil yang berusaha masuk untuk
mengganggu mereka.
|
Dari
illustrasi anatomi lebah disamping, kita dapat segera tahu bahwa
meskipun madu dikeluarkan dari perut lebah (di dalam Al Qur'an
disebutkan di Surat An Nahl Ayat 69 ”….Dari perut lebah itu keluar
minuman yang bermacam-macam warnanya…”), namun ternyata madu ditempatkan
di tempat khusus dalam perut lebah yang disebut
|
perut madu (honey
stomach, honey sac atau crop) yang terpisah dari perut besar lebah
(large intestine atau stomach). Di dalam perut madu tersebutlah proses
penguraian gula komplek (disakarida) diubah menjadi gula sederhana atau
mono sakarida.
Sering terjadi kesalah pahaman di masyarakat seolah madu adalah kotoran
lebah karena berasal dari perut lebah. Madu bukanlah kotoran lebah
meskipun dalam prosesnya melalui perut lebah. Honey sac yang berada di
perut lebah sebenarnya lebih merupakan tempat penyimpanan khusus untuk
madu selama perjalanan lebah pekerja dari tempat pengambilan nectar
sampai ke sarangnya. Selanjutnya nectar yang mayoritas berupa gula
disakarida dalam bentuk sukrosa mengalami proses fisika dan kimia
sekaligus selama perjalanannya di perut lebah dan dilanjutkan di sarang
lebah.
Nectar yang diambil dari bunga-bunga tanaman mengandung gula dan kadar
air yang tinggi (sekitar 60%), untuk menjadi madu kadar air ini harus
diturunkan secara significant menjadi sekitar 20 % atau bahkan lebih
rendah lagi. Proses fisika penurunan kadar air ini mulai terjadi pada
saat lebah menjulurkan lidahnya (proboscis) untuk memindahkan Madu
sedikit demi sedikit dari dalam perut madu (honey sac) ke sarang lebah.
Didalam sarang lebah kadar air terus diturunkan lebih lanjut dengan laju
penurunan yang lebih tinggi melalui putaran sayap-sayap lebah yang
terus menerus mensirkulasikan hawa hangat ke seluruh ruangan dalam
sarang lebah.